Second hero

1/06/2018 10:57:00 PM tridiyanti's 5 Comments

Ayah.
Yang selalu punya caranya sendiri untuk melakukan apapun.
mengerti apapun
dan menebak apapun

Ayah.
Yang tiba-tiba bisa mengirimkan pesan singkat walau jarak terlalu jauh.
Yang masih tetap menyemangati lewat kata-kata
Yang masih percaya aku istimewa
dan bisa

Ayah.
Sejak pertama bertemu dengan tatapan lembut.
Tak peduli aku berubah dan berevolusi
yang menerima apa adanya

Aku ingat, saat pertama kerumah dengan tampilan yang berubah
dia menegur dengan caranya lembut.
Aku ingat saat aku masih dalam masa perjuangan,
sering kami ia tiba-tiba menyapaku.
Di waktu yang tepat. saat penant memadat.
Mendoakanku dari jauh.

Ayah.
Punya kekuatan untuk mengganti jadwal kepulangan,
hanya untuk menyempatkan bertemu.

Ayah.
Yang akan repot menyiapkan makanan untuk buka puasa bersama
Dengan kesederhanaan yang istimewa

Ayah.
Kemarin malam ku tanyakan hal penting dari nya
dan untuk pertama kalinya, ia berputar putar tanpa jawaban
Mungkin aku tahu, ia tak tega mengatakannya.

Ayah.
Masih sama.
Tak akan rela melihat gadis kecilnya bersedih.

Ayah.
Semoga setelah ini, aku tetap gadis kecilmu
tetap orang yang kau tanya kabarnya.
Dan menyampaikan salam dari mama.
walau kau akan punya gadis kecil lainnya.

Ayah.
Yang bukan Papa.
Tapi mencintaiku dengan sederhana dan apa adanya.

5 komentar: