11/27/2017 05:40:00 PM tridiyanti's 0 Comments

KU KIRA KAU RUMAH KU KIRA KAU RUMAH KU KIRA KAU RUMAH KU KIRA KAU RUMAH KU KIRA KAU RUMAH KU KIRA KAU RUMAH KU KIRA KAU RUMAH KU KIRA DIA RUMAH KU KIRA DIA RUMAH KU KIRA KAU RUMAH KU KIRA KAU RUMAH KU KIRA KAU RUMAH KU KIRA KAU RUMAH KU KIRA KITA AKAN MENJADI RUMAH. Ternyata bukan.

0 komentar:

Rasanya Pulang

11/15/2017 09:55:00 PM tridiyanti's 0 Comments

Dan agar ingatanku terus ada untuk hari yang baik kala itu, maka akan ku bagi dalam sebuah rentetan baik yang pastinya akan teramat panjang. Andai semua titik baik dapat diceritakan dengan baik, maka   hingga kedai ini berberes untuk menyelesaikan tugas ini pun, bait ini tak akan selesai begitu saja.

Maka nikmatilah setiap waktu yang kau lewati. 

Rasanya pulang memang membahagiakan ternyata. Asalkan kita pulang pada tempat dan waktu yang tepat. Dan satu pesanku yang harus kalian ingat, turunkan ekspektasimu.. maka bahagialah engkau. 

ritme ketiga belas dibait kesebelas akhirnya datang pula. 
Kali ini aku melewatinya di tanah kelahiran. Yah, benar-benar lahir. Karena aku lahir di tanah Jakarta yang padat akan segala kepadatannya. Dan disinilah aku melewatinya. Setelah lebih lama dari bang toyib yang dicari-cari semua orang, akhirnya aku pulang. Menerima dan melewati semuanya dengan sekuat tenaga. Indonesia, yang selalu bersyukur atas tumpah ruahnya.



Malam itu sibuku untuk bersiap tidur. Cukup larut memang, karna malamnya kulewatkan dengan menonton pertunjukan bersama rekan. Teman kecil menjadi yang pertama menyapa, mengucapkan selamat di hari baik, bersama dengan doa-doa baik diikutinya. Terima kasih Almas, manusia insomnia dan gila akan game, gila pula dengan koding dan teman-temannya. 00:06 masih terlalu sore untukmu kan ? 

Entahlah, terlalu mimbingungkan untuk bagian ini. Sesungghunya teman kecilku satu lagi telah menitipkan seonggok benda kecil sejak minggu malam. Maka sebelumnya, kubuka pembungkus ungunya pada menit pertama. Bersini tas pink cantik yang katanya dipersiapkan untuk menemani perjalannku nantinya. Galuh kecil memang seperti ini, memberikan sesuatu yang aku butuhkan tanpa kuminta. Maka Galuh baik, terimalah persembahan dari hati ini :)

Pada barisan kedua, terima kasih untuk teman baru. 00:23 terlalu buruk. Banyak terima kasih untuk Alit, manusia baru yang terasa lama. Tak beremu memang hari itu, walau kita berada ditanah yang sama. Maka begitu saja bait ini untukmu dihari ini. Hari esoknya mungkin akan kuceritakan pada lembar yang lain. Karna lembar ini khusus untuk halaman ketiga belas. Maafkan. Namun terimakasih teramat banyak untuk hari esoknya. Dan hari ini, yang datang menemani saatku tulis cerita kali ini. 

Barisan ketiga... ini muar biasa ! pesan singkat digroup keluarga dari mama sungguh mengharukan. Entah mama ingat berkat siapa, atau mungkin mama sedang ingat pada tahun ini, karena biasanyaaa pada hari baik untuknya saja ia lupa. Ingat beberapa tahun yang lalu ketika kecil masih menjadi bagian dari hidupku, dihari baikku mama justru pergi meninggalkan kota tempatku tinggal saat itu, namum sepucuk surat ditinggalkannya dimeja belajarku. Subuh datang, dan kubaca dengan seksama. Perlahan tapi pasti, sesak didada mulai menjalar... 
Dan seperti yang kuingat isi surat tersebut... aku memang sudah besar kini. Jauh lebih besar dari saat itu. Sama seperti mama, rasanya baru kemarin mama memelukku dengan erat disetiap perjalanan pergi dengan mobil, karna aku pemabuk yang manja. Dan kini, inilah aku. Tak lagi mabuk darat, bahkan aku bersahabat dengan jalanan. Tapi, rasa sayang ini terlalu dalam. Dan akan terus bertumbuh selayaknya anak terkecilmu ini. 

Sayangnya.. ingatanku mulai sangat-sangat memburuk. Setelah baris keempat disiini oleh Nanda, sahabt kecilku sejak belasan tahun yang lalu.. aku tak lagi bisa mengingat selanjutnya. Mungkin kak Shevia si kakak kesayangan, atau mungkin orang lain ? 

Dan pagi masih menghantui, terbangun karna suara bell yang tak kunjung berhenti. Dengan agak tergesa aku berlari ke arah pintu. Dan menemukan Rani di depan pintu dengan hokaido ditangan, tak lupa lilin yang sudah menyala. Gadis iini, terlalu mengejutkan ! karna setahuku ia masih di Semarang! kenapa ada di depan pintu ? 
Dan seminggu ini adalah bagian dari sekenario terbaiknya. Ia beralibi di Semarang, padahal telah selinggu ia di Jakarta. Rani, selamat kamu sukses !


Yah begitulah.... ada banyak barisan yang terisi, 5, 6,7,8,9 dan seterusnya. 
Tak sebanyak jika sosial media memunculkan beritanya memang. Karna semakin besar, bukan sekedar selamat yang aku butuhkan. Tak perlu lagi sebanyak apa orang memberimu rasa selamat karna tidak sengaja, namun... mereka yang mengingatnya dengan baik, mereka yang mengusahakan dengan niat, dan mereka yang memberikan waktumu dengan ikhlas.. itulah hal-hal terbaik di hari baik. 

Tak ku sangka, ini rasanya pulang. dikelilingi semakin banyak orang yang sayang. Dan aku teramat bersyukur, ternyata mereka sayang dengan teramat baik. Terlalu bahagia untukku. 

Kolega kerja terbaik sepanjang masa. 
Tak pernah ada kata menyesal untukku hadir ditengah-tengah mereka yang teramat luar biasa. Yang membagi rasa cintanya dengan teramat baik. Yang menunjukan rasa sayangnya teramat putih. 

Untuk kak Shevia... 
Kakak terbaik sepanjang masa. Selain Kakak dan Mas ku dirumah, Kak Shevia adalah salah satu jenis kakak yang teramat sayang untuk dilewatkan. Maka dengan baiknya, ia ciptakan keinginanku untuk punya kue bahagia berbahan dasar mie goreng. sesuatu yang aku inginkan sejak awal tahun :D 
Dan kejutan terbaik hari ini masih berlanjut. 
Untuk Bos baik, untuk partnert kerja tersayang Mbak Editha, Mama Anisa, si manis Shofa, Mas Ryan, manusia Poubelle Pemi, Princess Arini, dan Mbak cantik Arian, Kakak dewasa Cathrine. Kalian Luar biasa ! 
Teruntuk "Kami yang sayang kamu" ; Editha, Bimo, Sabrina, Shofa, Arini, Pemi dan Helen. Tas hitam yang menjadi buah sayang kalian telah kuterima dengan baik. Dan teramat baik. 
Tar pernah kubayangkan hari itu sebahagia ini. Teramat bahagia. Sungguh.






Selanjutnya, malampun menjelang. 
Ku juga memberikan hadiah untuk hari ini. Sengaja kupilih pertunjukan dihari ini, agar tak terlalu terasa sepi jika akhirnya memang harus kelewati dengan biasa-biasa saja. Maka, pilihan untuk membuat diri sibuk adalah hal terbaik. Maka bersama Giselle, Fikri dan teman Fikri kami memasuki ruang pertunjukan dengan harapan melihat hal yang menghibur untuk malam yang baru saja diguyur berkat.


Dan ku juga telah mengantongi kata selamat dari Fikri dan teman Fikri. bonus dengan kotak kecil bersampul batik yang dititipkannya untuk hati ini. Lebih tepatnya barang itu telah menjadi miliku kini. ternyata berisi CD Sheila on7 yang entah ia masih menemukannya dimana. Terima kasih teman baru ! 

Dan belum genap setengah sekenario pentas itu dimaikan, Kodok menelfonku ditengah acara, "Aku di TIM. Kalau dalam limat menit ga keluar, kami pulang". 
Maka tanpa berfikir panjang, ku putuskan untuk keluar dan mencarinya. Tepat di depan XXI seperti yang kami janjikan. Dari belakang, aku dikagetkan dengan sekotak donat JCO kesukaan. Kodok dan Debby yang entah bagaimana bisa menjadi sangat niat hari itu. 
Dan begitulah mereka menutup hariku dengan teramat baik. 

Usut punya usut.. sejak sore hari Debby memutuskan untuk mengajak kodok menemui ku, setelah percakapan singkat, maka mereka memutuskan untuk menunda pertemuan. Debby sudah diperjalanan kembali ke kosaan saat itu, ketika akhirnya Kodok memutuskan untuk menemuiku juga malam ini. Dan dengan sisa semangat yang masih tersisa.. Debby kembali memutar arah. Berhenti pada halte terdepan dan mengambil jalur sebaliknya. Tak lupa menyempatkan membeli JCO beserta lilin dan korek api. Dan begitulah perjalanan panjang mereka malam itu.




Tuhan... 
Teramat banyak nikmat yang engkau berikan untuk hari itu. Teramat cukup untukku. 
Engkau masih menunjukkanku mereka-mereka yang rela memberikan waktu-waktunya untuku diwaktu yang sempit ini. Mereka yang merelakan waktunya untuk menyiapkan banyak hal untuk hari itu. Dan mereka yang tersisa diantara banyaknya nama yang ada. 

Kalian yang aku syukuri, 
terimalah rasa sayangku teramat tulus ini untuk semua yang telah kalian usahakan dihari ini maupun dihari esok dan esoknya lagi. Sebuah bentuk rasa syukur untuk kehadiranku dibagian hidup kalian. 
Dan rasa syukurku dipertemukan dengan kalian yang tersisa :) 
Aku berhutang bahagia yang teramat banyak pada kalian. 

Oh. Separti ini rasanya pulang diwaktu yang tepat. 
Sudah teramat lama rasanya aku melewatkannya. 

Walau... ada yang kurang. 
Kemana Amal ? 
terlalu sibukkah ia dengan hidupnya yang baru ? 
Kemana Fauzan ?
melupakan tanggal bahagia kita yang hanya berbeda 6 hari ? 
Tak apa, mungkin itulah adanya, mungkin tak seburuk fikiran. Berbaik sangkalah. 

Namun tetap ku syukuiri 24 jam terbaik pada tahun ini :)

Selamat menjalani hidup baru Indah :)
Setengah abad ! Harus semakin baik dan baik dan baik lagi 
semoga doa yang pernah ada segera didengat Allah 
Semoga akan terus bahagia disetiap langkah. 

Langkah kedepan akan terasa lebih berat. Aku tahu, teramat berat aku lewati. 
Tanpa mata, telinga, kaki dan tangan yang sama lagi. 
Harus kuterima, karna memang bukan miliku selama ini, hanya kupinjam dan harus segera ku kembalikan kepada yang akan benar-benar memilikimu. 

Maka, 
Kuatlah !











0 komentar: